Pure Emotion

Hari kuliah sudah mulai dan sekarang sudah memasuki minggu kedua kuliah. Minggu pertama kemarin hanya perkenalan dan sekarang sudah benar-benar belajar. Bayangkan keseharian kita sebagai anak SMA, bangun jam 6 (ini saja sudah telat) dan setelah itu berangkat sekolah. Pelajaran dimulai jam 7 hingga jam 3 sore. Sekarang saat kita kuliah persoalan waktu menjadi lebih renggang, kita tidak dipaksa untuk setiap hari bangun jam 6 itupun kalo ada kuliah pagi alias sebagai mahasiwa baru kuliah pagi lumayan sering ya.

Heran jika dipikir-pikir kenapa secepat ini ya, gue tau ngomongin soal waktu emang secepet itu berlalu. Rasanya seperti baru mendengar pengumuman UTBK 2020 diundur tapi sekarang dah kuliah aja. Cara menikmati dan menghargai waktu sudah ada dipostingan sebelumnya, silahkan dicek ya masa gue trus yang ngecek postingan gue. Viewers gue dikit udah gitu cuman gue sama keluarga gue doang viewernya asw. Oiya postingan ini gue peruntukkan angkatan gue karena gue rasa ini lumayan relate buat angkatan lulusan SMA 2020.

Hey para manusia seangkatan gue yang sedang membaca ini. Kita saling memahami bahwa selama pandemi berjalan hingga saat ini banyak sekali momen blangsak gak keharuan terjadi bukan? Semuanya, dari hubungan pertemanan kalian yang retak gara-gara third ig temen kalian ternyata membenci kalian, hubungan dengan close-but-not-that-close relationship kalian yang sudah mulai tidak jelas setelah saling mengetahui tidak akan di PTN yang sama, hubungan keluarga, dan lainnya. Gue gangebahas persoalan corona yang setiap hari nyekokin kita lewat berita melainkan persoalan ini yang pengen gue bahas. Banyak hal baik yang kita harapkan dan sudah kita perjuangkan untuk 2020. Alangkah hebatnya sekarang sudah September haha.

Sedih untuk mengetahui pertemanan kita yang berstatus tanda tanya. Ketemu secara reallife aja udah gapernah. Yang kita lakukan sekarang cuman asal berasumsi melalui data yang kita lihat dari sosmed. Kesempatan kita untuk bertemu pun juga sudah tidak mungkin. Mau bagaimana kan? udah sepenuhnya lepas dari sekolah dan udah gamungkin lagi mengulang momen kembali. Sudah tidak ada lagi kesempatan untuk melihat perempuan manis yang hanya bisa kita lihat saat kita izin ke toilet melewati kelasnya. Gue yakin kita pasti punya teman yang sebenci itu dengan SMA pokoknya SMA fakyu banget deh menurut dia, apapun yang berbau SMA pokoknya no bangetdeh udah say no to SMA banget pokoknya.

Terus terang gue juga seperti itu sampe beberapa bulan setelah kelulusan tapi hal seperti itu ada batasannya, benci gabakal selamannya benci begitupun emosi lainnya. Emosi adalah bukan bentuk permanen karena itu tolong jangan terbawa suasana emosi ya kawan. Terimalah segala macam emosi termasuk yang negatif seperti kegelisahan, kesedihan, kemarahan. Bila kita marah akan suatu hal sebenarnya tidak masalah, tapi jika karena kemarahan itu membuat kita melakukan aksi buruk seperti meneriaki orang dan melemparnya dengan pianika yamaha milik adikmu yang kau pinjam untuk uprak seni rupa musik yang tidak jadi, disitulah letak kesalahannya. Begitu pula juga dengan senang, keberhasilan akan suatu hal membuat kita senang itu bagus, tapi jika karena kesenangan itu membuat kita mengambil microphone sekolah dan berteriak “gue lolos snmptn padahal gue jarang belajar” itu membuatmu menjadi bajingan keparat tidak punya otak.

Ada sedikit hal menarik diantara kedua emosi tersebut. Percaya atau tidak bahwa bentuk kasih sayang meliputi kedua hal tersebut dengan takeran yang stabil. Kakak adik yang bertengkar tidak akan selamanya bertengkar, pacaran yang langgeng tidak akan selamanya senang ataupun patah hati. Rahasia dari penyembuhan luka hati adalah kasih sayang. Bukan bentuk kasih sayang romantis yang gue bicarakan sekarang, jangan pikir sayang hanya dalam bentuk romantisme. Sebut saja ini adalah sayang percampuran peduli dengan khawatir atau agar lebih enak didengar kita namakan ini adalah “Pure Emotion”. Peduli dan khawatir karena jasanya tidak tergantikan dan tidak akan terulang kembali. Kurang lebih ini adalah bentukan kasih sayang yang bisa kita berikan ke semua orang. Status pure emotion yang kita berikan ke seorang sungguh indah, mau bagaimanapun orang itu kita akan selalu menerima sepenuhnya. Ingat pula Jangan berharap kembali orang tersebut mengartikan kita sesuai kita mengartikan hubungan kita dengan dia

Sebagai penutupan, hal berbau chemistry hubungan seperti ini selalu satu arah oke. Ingat itu baik-baik pembaca, karena dengan cara itu kita bisa mengartikan hubungan dengan arti sesungguhnya hubungan. Memberi tanpa diberi simpelnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *